Sebagai bentuk syukur kepada Alloh tim Ekspedisi Bengawan Solo malam ini (25/7) menggelar tumpengan dan doa bersama.
Meski sederhana kegiatan ini berjalan dengan hikmat. Bertempat di pendopo Petilasan Arya Penangsang, jam 19.23 wib dan dilanjutkan dengan makan tumpeng bersama.
Setelah selesai, kegiatan pindah ke pendopo desa untuk menggelar ramah tamah dan sarasehan bersama lurah, perangkat desa, komunitas budaya, rekan-rekan Cepu Rescue.
Acara diawali perkenalan tim kepada semua yang hadir oleh Suyono, humas program, dilanjutkan penyampaian isi oleh Tofan Ardi, ketua program.
Tidak hanya melakukan pengarungan Bengawan solo, perjalanan ini juga untuk membantu desa menyusun peraturan desa atau perdes dalam hal pembuangan sampah di Bengawan Solo, serta menjadikan Jipang yang pro iklim ujarnya.
Ngadi, lurah desa Jipang, mengatakan bahwa desa Jipang mempunyai sejarah yang tidak boleh dilupakan. Sebagai warga wajib mengetahui dengan seksama keberadaan desa Jipang.
'Kami sangat sangat senang dengan kehadiran tim ini. Semoga bisa memberikan informasi lebih lengkap tentang sejarah desa Jipang, imbuhnya.
Perihal sejarah Jipang, Ali Soedjono tim bidang sejarah menceritakan dengan runtut.
Sarasehan makin menyenangkan saat Catty menerangkan tentang stand up paddle. Dia menerangkan secara keseluruhan apa itu paddle dan pencapaian yang telah diraih.
Rencananya, lurah beserta jajaran desa dan komunitas akan mencona paddle sore ini (26/7) bersama-sama.
COMMENTS