Banyak orang bertanya "mulai dari mana". Memulai sesuatu yang baru, baik hal baru atau inovasi (perbaikan-peningkatan), membutuhkan keberanian dan ketetapan mental. Orang itu harus bisa "mengalahkan diri sendiri". Banyak yang dianggap gangguan, jika ditelisik ternyata dari bayang-bayang ketakutan atau keraguan diri.
Maka sangat penting belajar "menjadi diri sendiri" (as be yourself), agar bisa menemukan jati diri. Banyak orang tidak nyaman karena hidup dalam bayang-bayang dan pengaruh orang lain, tanpa kuasa untuk melawan. Sehingga mereka melangkah seperti robot, tanpa ada kenyamanan dan berkreasi (improvisasi).
Jika ada keinginan mengubah orang lain, apalagi banyak orang, maka kita harus bisa mengubah diri kita sendiri. Ingat, mengubah perilaku atau kebiasaan adalah hal tersulit, yang membutuhkan kerja keras, konsisten dan waktu relatif lama. Jika diri sendiri bisa ditaklukkan, maka publik belum akan menirunya apabila kita berperilaku tidak konsisten. Butuh contoh berkali-kali sehingga publik yakin.
Tuntutan publik sebelum meniru masih ada satu lagi, yaitu kepastian mendapatkan keuntungan. Jika mereka meniru kita, "apa untungnya" atau "dapat apa". Definisi keuntungan ini bisa berbeda dari setiap orang. Tapi yang sering dibayangkan pertama adalah keuntungan ekonomi (uang, bayaran, hadiah).
Jika anda termasuk pihak yang tidak bisa menjanjikan keuntungan materi, lebih baik anda menawarkan bentuk keuntungan lain yang kadang bersifat imateriil, seperti ilmu, pertemanan, kenyamanan, keceriaan dan komitmen bersama. Terkadang keuntungan imateriil malah bisa bersifat jangka panjang dan tak lekang oleh waktu.
Buat para pejuang apapun, termasuk pelestari lingkungan, penegak kebenaran, membangun kebersamaan, dll, modal semangat saja tidak cukup. Anda perlu membangun strategi dan langkah sesuai uraian di atas, agar niat baik dapat diterima dengan baik, karena dilakukan dengan langkah-langkah jitu dan terbaik.
Selamat Berjuang !
Muhamad Kundarto | Peneliti dalam Misi Ekspedisi Bengawan Solo
COMMENTS