Sejumlah komunitas Cepu - Padangan berkumpul dalam sarasehan yang berjudul "Twin Town Bengawan Solo" agenda yang di gagas oleh Ademos Indonesia ini dihadiri oleh perwakilan lintas komunitas, yakni Cepu Adventure Rescue, Saka Wana Bhakti, Zulfikar Rescue, Relawan Semut Ireng dan Tjepoe Tempo Doeloe
Aktivis dari Ademos Indonesia, Putut mengatakan Spirit Twin Town adalah semangat untuk menyatukan kembali dua wilayah yg selama ini seolah di pisahkan oleh bengawan, kendati keduanya punya kultur yang sama. Keberadaan Jembatan Cepu - Padangan yang membentang 220 meter ini kerap dianggap memisahkan dua daerah kembar ini
Twin Town Bengawan, imbuh Putut, adalah semangat bersama dua kota (kecamatan) kembar yakni Cepu (Blora) dan Padangan (Bojonegoro)
"Kec.Padangan di sisi timur, serta Kec. Cepu di sisi barat sungai adalah dua wilayah yang punya kultur yang sama, maka kedua wilayah ini harus di rajut kembali kebersamaan, terutama dalam bingkai merawat / memuliakan bengawan. Inilah spirit Bengawan yang Menyatukan" ujarnya
Agenda Sarasehan digelar di di Rumah Makan Tunas Asri - Roemah Pariwisata Tjepoe, yang dihadiri oleh Bapak Lurah Balun dan Babinsa Balun pada tanggal 27 Juli, Rabu Malam.
Seluruh komunitas yang hadir menyatakan sepakat untuk bersama menjaga bengawan, dalam bingkai keterlibatan sesuai bidang masing-masing. Saya mendukung kegiatan ini, dan semoga bs dilanjutkan dan di tindak lanjuti lagi tahun depan" tutur Rohmat, dari Cepu Rescue
Sementara itu, Temmy Setiawan, selaku budayawan Cepu mengatakan kisah bengawan solo sangat lekat dengan budaya pelestari sungai. Bengawan itu berarti sungai besar, yang konon terbentuk sejak 4 juta tahun lalu. "Artinya ini peradaban yang sangat tua, dan desa Balun di Cepu ini bahkan tercatat dalam prasasti canggu di tahun 1358 m" imbuhnya.
Catatan sejarah tidak bisa di pungkiri bahwa peradaban di tanah Jawa juga sangat menghormati keberadaan Sungai. Peran sungai Bengawan, lanjut Temmy, tidak hanya sebagai alur transportasi, melainkan sebagai mata pencaharian (nelayan) sungai hingga saat ini
Sesepuh sekaligus pendiri komunitas Sedjarah Tjepoe, lantas menyampaikan kekhawatirannya akan kondisi Bengawan Solo yang kian hari semakin kritis, "Sekecil apapun upaya penyelamatan sungai bengawan solo, harus kita lakukan saat ini, dan saya mengapresiasi rekan2 ekspedisi bengawan Solo yang telah berani untuk menginisasi aksi kolaborasi untuk njaga nggawan" ujarnya
@Tofan.Ardi
COMMENTS